Nenek, sehat selalu ya🖤

Hari ini, 3 anak dan 4 cucu nenek yang dijuluki “7 bidadariku” tetiba beralih profesi menjadi tenaga medis (amatiran). Meja berserakan peralatan seperti jarum suntik, kasa, perban, alat cek gula darah, dan setumpuk obat-obatan.
“ini gimana sih cara buka jarum suntiknya? dosisnya 20kan ya? terus didiemin dulu nih? eh aku gabisa pakai alatnya. aku coba suntik ke aku di bagian mana ya? duh keder tadi catetannya di mana ya?”
dan banyak kekonyolan lainnya soal perawatan nenek di rumah pasca pulang dari rumah sakit. tak hanya itu, rumah pun semakin ricuh karena anak & cucunya selalu ribut tentang makanan-minuman apa aja yang boleh dikonsum nenek.
Oya, sekarang nenek mesti rutin suntik insulin 4x sehari, cek gula darah 2x sehari, steril luka bekas operasi dgn air infus setiap hari & obat-obatan tentunya. Semua itu, kami anak&cucunya yang melakukan itu. meskipun dengan wajah yang gakbisa bohong antara cemas & lelah ditambah urusan rumah& pekerjaan yang jadi terbengkalai karena hettic 5 hari di rumah sakit, tapi aku yakin kami sekeluarga menikmati hikmah ini jadi momen kehangatan dan keharmonisan, jadi punya waktu lebih untuk qtime bersama nenek dan Opah.
Ada banyak sekali cerita yang ingin aku sampaikan mulai dari penyebab nenek luka & mesti dirawat, pengalaman mendapatkan tindakan dari rumah sakit, kegiatan merawat nenek di rumah sakit, sampai hal-hal unik lainnya. Semua terangkum jelas dalam memori otakku, pengalaman yang mencemaskan namun juga bermakna.
Satu hal yang paling sering terbayang sampai saat ini adalah wajah nenek yang selama ini kita kenal kuat, sehat, lincah, dan gak gampang ngeluh tetiba mesti terbaring lesu, merintih kesakitan di kasur rumah sakit berhari-hari. Di samping itu, wajah cemas Opah yang nempel di jendela, termenung-kesepian.
Opah itu udah susah jalan, dan ingatannya sudah kurang baik. Jadi, kemana-mana mesti diantar.
Hari itu waktu nenek masih di rumah sakit, pukul 9.00 pagi aku ajak Opah pulang ke rumah untuk istirahat karena kita habis nginap di rumah sakit semalaman.
Aku tinggal Opah sendiri di kursi depan rumahnya, aku pulang ke rumah & tidur.
Pukul 14.00 aku tahu tanteku, bawa Opah ke rumah sakit lagi. Singkat cerita, malamnya aku ketemu tanteku, dia cerita.
“Bung, dia (Opah) kesepian loh ya? Tadi siang waktu aku lagi mau ngaji lewat rumahnya dia lagi duduk di depan sendirian, netes loh dia.. Aku tanya ‘Opah ngapain?’ ‘Mau ke Rumah sakit’ katanya sambil serak ngusap air matanya sendiri. Aku tanya dia udah makan belum, katanya udah (padahal pasti belum, karena aku ketiduran lama dan belum beliin makanannya), tapi minta berenti di warung padang.”
Opah pelupa, dia suka gainget kalo dia udah/belum makan. bahkan selalu ngira hari jumat, buat solat jumat. dan selalu nunggu hari sabtu, karena hari sabtu anak bontotnya pasti jengukin ke rumahnya bawa banyak makanan.
Opah setia, sayang, dan manja banget sama nenek. Dia selalu buat ulah/pertanyaan-pertanyaan yang mancing keributan sama nenek. cari perhatian, mau dimanja. lucu banget ya mereka. Makanya, mungkin waktu nenek dirawat di rumah sakit dan opah sendirian banget di rumah tapi dia gak bisa berangkat sendiri ke rumah sakit
yang dia lakukan adalah termenung di depan rumahnya, nunggu sampai ada anak-cucunya yang ajak dia ke rumah sakit. sambil nangis kecil.
Semenjak itu, aku sering & senang banget liat foto-foto & video kemesraan mereka berdua yang terekam elok di galeri handphone ku.
Sekian,
dari aku cucu pertama yang sedang terisak, hujan air mata di pipi karena menulis kisah romansa ini.
Nenek, Opah, panjang umur dan sehat selalu.🖤